Versi Windows apa yang kamu pakai? Jika masih XP, taubatlah, karena sebentar lagi OS itu akan ditinggalkan Microsoft (hehehe). Sebagai gantinya, ada Windows 7 (bukan Windows Vista yang cacat itu). Selamat jika kamu sudah memakai Windows 7, versi terbaik dari Windows.
Well, apakah Microsoft berhenti sampai di sana saja? Tentu saja tidak keberhasilan 7 membuat Microsoft semakin “gila” dengan merencanakan OS baru : Windows 8. Wah, Windows 7 saja sudah sehebat itu, bagaimana lagi Windows 8?
Nah, pada bahasan kali ini, berdasarkan artikel yang saya baca dari majalah CHIP, ada 4 teknologi yang sedang diteliti di lab-lab Microsoft, agar Windows 8 pantas menggantikan Windows 7 nantinya. Keempat teknologi baru itu adalah Barrelfish, Singularity, Gazelle, dan CoApp. Apa-apa saja itu?
Teknologi ini diminati Microsoft, karena mampu membagi pekerjaan yang merata ke semua core prosesor yang ada, prosesor apapun itu. Tidak seperti Windows yang memusatkan ke CPU processor. Selain itu, pada Windows 7, semakin banyak core, semakin kecil optimalisasi kinerja yang diperoleh. Windows 7 mampu berjalan di komputer dengan 250 CPU, namun performa yang didapat sama dengan performa 250 CPU itu saja, tanpa ada advantage yang signifikan dari penggabungannya. Pada Barrelfish, hal itu tidak terjadi. Sehingga, semakin banyak core, semakin tinggi pula optimalisasinya.
Kemampuan Barrelfish berjalan di prosesor ARM, membuat Windows 8 bisa berjalan di smartphone. Ini dikarenakan smartphone memakai prosesor ARM. Jadi, bukan impian lagi bila nantinya ada smartphone yang menjalankan Windows 8.
Kedua, Singularity. Teknologi ini dikembangkan Microsoft untuk memerangi masalah akut pengguna Windows : bluescreen. Bluescreen atau istilahnya BSoD (BlueScreen of Death) muncul jika OS mengalami crash, baik itu karena konfilk software maupun hardware. Jika sudah muncul BSoD maka PC harus di-restart. Mengganggu bukan?
Singularity tidak mengenal yang namanya bluescreen, bahkan dalam keadaan yang tidak bersahabat sekalipun. Ini dikarenakan setiap aplikasi dijalankan kernel dalam runtime yang terisolasi (terpisah dari OS), sehingga jika aplikasi tersebut crash, tidak mengganggu kerja OS. Berbeda dengan Windows sekarang yang menjalankan aplikasi pada runtime terbuka, sehingga bila crash dapat mengganggu OS. Ini dapat dicontohkan seperti ini. Aplikasi diibaratkan sekumpulan alat musik band, runtime adalah ruangan kedap suara di suatu rumah, dan OS adalah rumahnya. Jika alat-alat musik itu dipakai, tentu akan mengeluarkan suara yang mengganggu. Namun suara tersebut hanya didengar oleh mereka yang berada di ruangan kedap suara tersebut. Di bagian rumah lainnya tidak mendengan apa-apa. Jadi, kerja orang lain yang berada di rumah tersebut tidak terganggu. Bandingkan jika alat-alat musik itu dimainkan di bagian rumah yang terbuka, tentu akan mengganggu seisi rumah. Seperti itu kira-kira ilustrasinya.
Dengan adanya Singularity, sistem akan lebih stabil, bluescreen tidak terjadi, dan malware menjadi tidak berdaya. Malware adalah aplikasi yang sengaja diprogram untuk “rusak”, agar bisa merusak OS juga. Dengan Singularity, malware dijalankan di runtime yang diisolasi dari OS sehingga apapun yang terjadi, tidak merusak OS. Namun, tidak menjamin benar-benar aman dari malware, karena tentunya di masa depan para perusak bakal lebih hebat lagi. Tetapi, usaha dari Windows ini patut diapresiasikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar