Catatan Awal Kuliah : Mata Kuliah

Congrats buat kamu yang sudah mengubah status calon mahasiswa menjadi mahasiswa. Berarti kamu sudah menjadi atasannya semua siswa, karena ada label “maha” di depan kata siswa. Itu artinya kamu harus jauh lebih baik daripada ketika kamu masih sekolah dulu. Namanya aja udah beda, bukan sekolah, tapi kuliah!

Tapi, di balik kesenangan akibat lulus ke PT (perguruan tinggi) favorit kamu, ada banyak hal yang harus kamu persiapkan. Habis, transisi dari siswa ke mahasiswa ga mudah loh. Kamu bakalan menemukan banyak hal baru yang mungkin ga kamu tau saat sekolah. Nah, sebagai mantan maba (mahasiswa baru), saya pengen share nih supaya kamu siap menghadapi kuliah nanti. Rencananya akan dibuat “the series” gitu, itu pun kalo ga malas ngetiknya. Hahaha.

Nah, untuk pertama kali, saya akan mulai dari yang dasar banget, yaitu mata kuliah dan RS. Mata kuliah atau matkul adalah istilah lain untuk mata pelajaran atau mapel. Kalau mapel untuk siswa, maka matkul untuk anak kuliah. Gimana, ngerti kan? Selain itu, hampir ga ada bedanya sih. Antara satu matkul dengan matkul lainnya diajarkan oleh dosen yang berbeda. Nah, bedanya, matkul itu dipelajari per semester, bukan per tahun. Kalau misalnya, di SMA, kita belajar Matematika 3 SMA selama kelas 3 SMA, begitu di kuliah semester 1 kita bertemu (katakanlah) Fisika Dasar, maka Fisika Dasar hanya akan kita pelajari di semester 1 aja. Begitu di semester dua, sudah ga ada lagi. Kecuali kalau kamu ga lulus, kamu harus belajar Fisika Dasar lagi di semester mendatang.

Trus, hebatnya, dalam satu semester itu, kita bisa saja hanya belajar 5-7 pelajaran saja. Bayangkan dengan saat SMA dulu. Lebih sedikit, kan? Hebatnya lagi, kita yang memilih mau belajar apa, selama sesuai dengan peraturan yang berlaku (iya kali maba mau ambil matkul “Skripsi” – ga nyambung kan -_-).

Nah, ada lagi keunikan matkul. Untuk matkul yang bahannya banyak, dan ga mungkin dihabiskan satu semester, dipakailah metode “season” kayak di sinetron-sinetron itu. Ambil contoh Matematika Dasar. Di Fasilkom UI, karena bahannya banyak, maka dibuat Matematika Dasar 1 dan Matematika Dasar 2. Begitu pun dengan matkul lainnya.

Masih tentang matkul nih, ada namanya “matkul prasyarat”, yaitu matkul yang sudah harus lulus sebelum mengambil suatu matkul. Misalnya, untuk mengambil Matematika Dasar 2, kamu harus sudah lulus Matematika Dasar 1.

Selama di kuliah nanti, kamu akan banyak bertemu dengan ilmu-ilmu baru. Hal ini saya rasakan di Fasilkom UI. Selama satu tahun di sana, sekitar 80 % matkul yang saya ambil adalah ilmu yang baru saya kenal karena tidak ada di SMA. Sebut saja Matematika Diskret, Aljabar Linier, Dasar Pemrograman, Struktur Data dan Algoritma, dan Pengenalan Sistem Digital. Kalau untuk jurusan lain, saya yakin juga ga jauh beda dengan yang saya alami.

Oh ya, ada dua hal yang berhubungan dengan matkul nih sebagai penutup, yaitu SKS dan nilai akhir. SKS akan saya jelaskan di postingan selanjutnya, sedangkan nilai akhir akan dibahas sekarang. Jadi, kalau di masa sekolah nilai akhir ada di rapor dalam bentuk nilai angka dari 0 – 100, di kuliah hanya berbentuk angka. Angkanya bergantung pada kebijakan perguruan tinggi. Ada yang hanya memakai nilai A, B, C, dan E; ada pula yang memberi emblem (+) atau (-) (seperti di UI), sehingga menjadi A, A-, B+, B, B-, sampai E. Nah, tiap huruf itu memiliki makna yang menentukan tinggi rendahnya IP dan (atau) IPK kamu. Nilai akhir sendiri ditentukan oleh perpaduan nilai-nilai selama satu semester, terserah dosen yang mengajar. Nilai yang dipadukan bisa dari nilai tugas, tutorial, UTS, UAS, atau dari mana saja, dan masing-masing memiliki persentase berbeda sesuai kebijakan dosen. Makanya, saran saya, jangan pernah lewatkan kuliah hari pertama untuk tiap matkul, karena di hari itu akan dibahas semacam “MOU” antara dosen dan mahasiswa, tentang “do and don’t”, dan juga komposisi nilai akhir. Penting loh, agar nilai akhir matkul tsb jadi A!

See ya next time!