Siapa sih yang ga ingin memiliki gadget baru? Salah satu
kendalanya, selain kurangnya dana, adalah kurangnya informasi terhadap apa yang
ingin dibeli. Singkatnya, masih buta terhadap apa yang ingin dibeli. Pada
akhirnya, ketidakpuasan yang menghantui keputusan Anda.
Tips yang akan saya bagikan ini berasal dari pengalaman
saya, dan bisa dicoba terapkan untuk semua hal yang tidak memakan uang yang
sedikit. Apa salahnya melakukan hal-hal ini daripada merugi lebih banyak.
OK, langsung aja, yang pertama adalah tetapkan budget. Ini
merupakan langkah fundamental dan sangat penting. Budget adalah filter pertama dalam
mencari sesuatu. Misalkan kita memiliki dana 2 juta, kita tentu tidak akan
membuang waktu kita dengan memilah barang-barang seharga di atas 2 juta.
Usahakan budget yang kita alokasikan adalah yang sudah milik kita, bukan
merupakan pinjaman. Pengecualian bisa terjadi jika yang mau dibeli adalah benda
produktif, misalkan kulkas untuk usaha minuman, PC untuk usaha warnet, dll.
Namun, jika untuk konsumsi pribadi semisal smartphone, alangkah tidak bijaknya
jika memaksakan diri dengan berhutang.
Langkah kedua adalah lakukan survey sedalam mungkin terhadap
target Anda. Jangan malas, karena ini adalah langkah kunci. Adapun yang harus
Anda dapatkan di akhir survey adalah setidaknya hal-hal berikut :
- Harga barang, usahakan berada di posisi maksimal 95% dari total budget yang tersedia, untuk mengantisipasi fluktuasi harga. Harga barang bisa didapat dari kunjungan ke beberapa toko online, atau bisa sekadar bertanya ke toko sekitar Anda.
- Spesifikasi yang detail dari barang. Ini penting agar Anda hanya membayar apa yang Anda pakai. Contoh paling banyak terjadi adalah di sektor smartphone, di mana orang-orang membeli perangkat yang didukung prosesor quad core, namun dalam pemakaiannya perangkat tadi hanya dipakai untuk menjalankan app ringan yang masih lancar sekalipun dijalankan di perangkat berprosesor dual atau single core. Dan jangan lupa untuk selalu mencari tahu penggunaan power-nya, biasa diukur dalam Watt untuk perangkat elektronik (TV, audio video, home appliance), dan jarak tempuh per liter untuk kendaraan. Untuk perangkat mobile seperti hand phone, laptop, atau tablet, perhatikan besaran baterai yang dipakai. Jika Anda tidak familiar terhadap spesifikasi dan semacamnya, Anda dapat meminta bantuan yang lebih ahli.
- Cari tahu reputasi pabrikan pembuat, dan bagaimana track record barang-barang buatan pabrikan tersebut sebelumnya. Nah, di sini nama besar biasanya menjadi jaminan. Namun, ada rupa ada barang. Bagi yang memiliki dana terbatas, bisa melirik pabrikan alternatif yang tidak memiliki nama besar, namun memiliki track record yang acceptable. Hal-hal semacam ini bisa kita ketahui dari internet, atau tanyakan langsung pada teman atau saudara Anda yang pernah memakai barang dari pabrikan yang sama dengan produk yang ingin Anda beli. Membeli produk dari pabrikan yang tidak punya track record sama sekali tidak disarankan karena bisa saja produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang tidak sesuai keinginan Anda. Hal ini sering terjadi di sektor powerbank, di mana banyak bermunculan merk-merk yang sangat asing di telinga kita, sehingga jika kita salah pilih, bisa merugikan kita sendiri sebagai pembeli.
- Cari tahu kualitas layanan after sales. Hal ini mencakup apa saja yang dilindungi oleh garansi, berapa lama garansi, apakah service center-nya dekat dengan domisili Anda, dll. Akan lebih baik lagi jika Anda membeli barang yang memiliki kebijakan garansi one to one replacement. Cari tahu juga bagaimana tanggapan pengguna lain. Misalkan ada produk yang menawarkan garansi one to one replacement namun ketika diklaim harus melalui proses yang ribet dan lama. Atau yang bergaransi bertahun-tahun namun klaimnya harus ke luar negeri.
Langkah ketiga, setelah data
survey lengkap didapat, cari tahu lokasi pembelian yang Anda suka. Parameter
“suka” di sini bervariasi, apakah karena tempatnya nyaman / dekat rumah,
harganya paling murah dibanding tempat lain, atau menawarkan transaksi secara
online. Untuk yang online, selalu cari cara pembayaran yang paling aman. Jika
bisa COD, manfaatkan saja demi mengurangi resiko penipuan. Namun, yang paling
bijak ya menghindari pembelian secara online yang terkesan “membeli kucing
dalam karung”, khususnya untuk gadget atau komputer. Jadi, Anda bisa puas
mencoba secara langsung sebelum membeli.
Langkah keempat, buat back up
plan. Maksudnya, rencana yang akan dijalankan jika produk utama yang diinginkan
tidak ada atau tidak sesuai harapan ketika melihat fisiknya langsung. Rencana
bisa berupa mengurungkan niat membeli, untuk menunggu produk lain dirilis, atau
mencari produk alternatif. Jika memilih menyiapkan produk alternatif, jangan
lupa di-survey juga seperti yang tertera di langkah kedua. Jadinya, Anda siap
ke toko dengan modal informasi mengenai lebih dari satu produk yang akan Anda
beli, sebagai langkah preventif jika produk utama tidak jadi dibeli karena
berbagai alasan. Misalnya, Anda ingin membeli sebuah tablet. Anda begitu yakin
dengan pilihan Anda (tablet A), namun Anda juga menyiapkan tablet lain (tablet
B) yang spesifikasi dan harganya tidak berbeda jauh dengan pilihan utama Anda.
Nah, jika saat melakukan uji coba langsung pada tablet A, Anda merasa tidak
begitu nyaman, atau alasan lainnya. Nah, Anda dapat langsung beralih pada
tablet B.
Semakin banyak produk alternatif, memang semakin banyak yang harus Anda
siapkan. Namun, akan semakin memudahkan Anda ketika hal-hal yang tidak
diinginkan terjadi.
Langkah kelima, hanya jika Anda
membeli di tempat, yaitu melakukan testing langsung pada barang yang akan Anda
beli. Anda bisa mencari di internet atau bertanya pada teman tentang apa saja
yang harus dites sebelum memutuskan untuk membeli. Atau tentu saja, Anda dapat
meminta bantuan teman Anda yang lebih ahli untuk mengetes barang tersebut untuk
Anda. Misalnya Anda ingin membeli laptop. Jika Anda tidak begitu mengetahui
seluk beluk komputer, Anda disarankan mengajak teman Anda yang lebih ahli agar
Anda tidak membeli laptop yang cacat produksi. Walau bisa klaim garansi, lebih
baik langsung mendapat yang bagus, kan? Dan satu tips dalam testing, jangan mau
termakan omongan penjual, karena biasanya disisipi “rayuan” agar Anda membeli
barang yang dia jual.
1 komentar:
don`t forget to join my blog also..!!!
Posting Komentar