Well, sudah lama saya ga nerusin cerita
tentang Fasilkom UI. Artikel ini saya sengaja buat mahasiswa baru yang
mengambil jurusan Ilmu Komputer, atau sejenisnya, dan sama sekali belum tau apa
itu pemrograman dsb. Ya kali aja berguna yak.
So, semuanya berawal dari kisah nyata. Saat
saya akan mengambil Ilmu Komputer UI sebagai pilihan pertama, keraguan muncul.
Lha kok ambil itu, wong megang komputer cuma buat main game doang -_-. Bahkan
ketakutan saya semakin menjadi. Menjadi sebuah fobia ketika waktu perkuliahan
semakin dekat. Namun, dukungan dan motivasi terbaik datang dari orang tua saya.
Mereka bilang, jika aku gagal karena ga sanggup ikuti pelajaran di sana
(Fasilkom UI), ga masalah. Asal jangan DO karena perempuan atau obat-obatan atau
hal aneh lainnya. Alhamdulillah, seketika beban mulai berkurang.
As a confession, saya ga pernah belajar
pemrograman sama sekali. No basic, hanya tau cara pakai komputer yang baik (nah
loh). Pernah nyobain HTML, tapi sehari udah nyerah, nyobain Visual Basic ga
ngerti juga. Anehnya, karena sekolah saya ga ada wakil untuk Olimpiade Komputer
Tingkat Kota, saya diikutsertakan. Soalnya sih gampang jika sekarang saya
kerjakan lagi :D. Namun dulu, saya hampir tak memandang soal pemrogramannya,
hanya soal logika yang saya babat habis. Hasilnya ya mandek sampai tingkat
provinsi, di mana selama hampir 3,5 jam disuruh menghabisi sekitar belasan soal
(ga ingat pastinya), dan saya akui selesai tes kepala saya seperti processor
yang di-overclock dari 3 GHz menjadi 8 GHz! Tapi sumpah, selama menjelang tes
saya hampir selalu belajar sendiri, dan hanya mempelajari soal logika dan tidak
sama sekali tentang pemrograman.
Ketika kuliah dimulai, ternyata saya ga
sendiri. Teman-teman saya juga banyak yang newbie. Walau pun yang “dewa” juga
banyak :D. Kami diharuskan mengambil mata kuliah pemrograman yang dinamakan DDP
(Dasar-Dasar Pemrograman). Matkul ini termasuk santapan empuk pendongkrak IPK
bagi anak TOKI (Tim Olimpiade Komputer Indonesia) dkk, dan bisa menjadi perusak
IP bagi para newbie dan cupu seperti saya, karena bebannya sebanyak 6 SKS!
Well, kalo belum tau apa itu dan kok 6 SKS itu ngeri, ntar saya jelasin :D.
Buku pegangan DDP |
First class dengan dosennya terasa
menyenangkan. Dijelasin apa itu komputer sampai mengapa software bisa mengontrol
komputer, dll. Kemudian dijabarkan apa saja yang akan dipelajari. Tapi jujur,
saya ga bisa menampilkan senyum kebahagiaan karena saya ga tau apa yang ada di
presentasi dosen -_-.
Apakah kamu tau apa itu integer, double,
String, array, for-loop, recursion, dkk? Mengapa double dan Double dua benda
yang berbeda? Mengapa 3 baris program bisa dibaca komputer menjadi 3 pangkat n
baris? Apaan itu thread? Kayak di forum online dah. Trus, inheritance,
polimorfiasme, abstract, generic data type itu apa? Kenapa komputer bisa
menyelesaikan problem kita? Dan apa yang bisa kita lakukan selain berdoa pada
Tuhan jika kita menemui exception? Dan apa itu Netbeans, Eclipse dan SciTE? Apa
mereka game sekeren Battlefield 3, FIFA 12, atau Max Payne 3? Jika kamu tidak
tau semua yang saya tanyakan, maka kamu the real newbie, sama seperti saya
dulu. Kalo saya sekarang tetap newbie kok :p.
Supaya kamu ngerti bahasa yang saya pakai
selanjutnya, ada baiknya saya jelasin dulu yak. Pertama, ada coding atau koding
/ ngoding. Artinya ya kegiatan menciptakan kode agar muncul program yang bisa
solve masalah. Kedua, debug. Artinya kegiatan mencari kesalahan di program.
Ketiga, testing. Artinya adalah ngetes apakah program udah jalan sesuai yang
kita mau.
Ada beberapa hal yang akan saya bagikan
tentang menghadapi pemrograman bagi yang masih baru. Tips ini (insya Allah)
bisa diterapkan untuk hal-hal baru lainnya. Well, karena di Fasilkom 70%
matkulnya baru saya pelajari di sana, tips ini benar-benar membuat saya survive
di tahun pertama :D. Padahal saat awal masuk target saya ga muluk, cukup bisa
bertahan di tahun pertama aja.
OK, tips pertama adalah sukai pemrograman itu
sendiri. Jika kamu memilih masuk Ilmu Komputer atau Informatika atau
sejenisnya, kamu ga mungkin bisa lepas dari pemrograman. Ibarat nasi,
pemrograman adalah tenaga utama kamu setelah lulus nanti. Jadi, mau tidak
disukai juga bakalan menyiksa, kenapa ga mulai menyukai saja? Dan hal ini yang
saya lakukan, toh niat masuk Ilmu Komputer karena pengen belajar ngoding :D.
Sesuatu yang kita sukai akan tetap bisa kita ajak kompromi ga peduli sesusah
apapun rintangan yang menghalang.
Sebagai contoh, mendaki gunung bagi kebanyakan
kita adalah sulit dan bisa buat jengkel atau mood negatif lainnya. Namun, bagi
pecinta alam, mendaki gunung adalah hal yang menyenangkan buat mereka, tak
peduli sesusah apapun atau sesulit apapun medan yang harus dilewati. Kepuasan
yang tak terkira akan mereka dapat begitu berhasil mendaki puncak. Sama dengan
programmer, mereka akan puas begitu program yang mereka buat berhasil memenuhi
apa yang mereka harapkan, apalagi jika ternyata disukai orang banyak. Nanti
pemula akan semakin bersemangat ngoding setelah tau rasanya menyelesaikan
program.
Kedua, practices make perfect. Yup, saya dulu
saking sukanya hampir tiap malam selalu ketik-ketik kode ga jelas. Namun, saya
akui, hal itu membuat saya semakin ingat dengan tata cara penulisan kode, jenis
perintah apa yang harus dipanggil, dsb. Ibarat pejalan-jalan, mereka akan
kesulitan ke suatu tempat yang baru bagi mereka. Namun, untuk kedua kalinya
mereka mulai sedikit ingat jalannya. Seterusnya hingga kebelasan atau puluhan
kali, mereka akan hapal betul tiap meter dari jalan yang mereka lalui. Sama
halnya dengan pemrograman. Tidak ada cara instan untuk menjadi jago ngoding.
Yang saya dengar dari teman-teman anak TOKI, mereka sering dilatih dalam kamp
selama beberapa hari, di mana tiap harinya mereka habiskan untuk belajar
pemrograman. Dari 24 jam yang ada dalam sehari, mungkin bisa sampai 2/3 atau
lebih yang dipakai untuk belajar. Dan ada yang pernah bilang, untuk menjadi
master atau ahli di suatu bidang, seseorang harus menghabiskan setidaknya 1000
jam untuk berlatih!
Ketiga, malu bertanya jalan-jalan. Ga mungkin
satu angkatan newbie semua, minimal kan dosen dan asdosnya sudah jago :D. Jika
terbentur, coba lakukan debugging sendiri. Jika masih ada bug atau masalah di
program, coba bertanya pada mas Google. Nah, biasanya kamu akan berjalan-jalan
di internet, mencari masalah yang nyaris sama dengan kamu (99 % ga bakalan ada
yang sama persis). Bagi yang malas jalan-jalan, ya tanya ke teman, asdos, atau
bahkan dosen. Sebagai newbie kita ga perlu malu, toh namanya belajar. Namun,
jangan sampai lupa diri. Selalu usahakan sendiri, karena kalo selesai karena
sepenuhnya kerjaan sendiri, puasnya maksimal :D.
Keempat, kuasai bahasa Inggris. Nah lho? Emang
buat programnya pakai bahasa Inggris? Ga sih, bahasa yang dipakai biasa Java
(bukan bahasa Jawa). Namun, kamu akan sangat terbantu dengan banyaknya
referensi dan contoh solusi yang sayangnya tersedia dalam bahasa Inggris.
Bahkan, developer guide yang resmi (atau sering disebut API documentation)
berbahasa Inggris. Buku teks yang dipakai full Inggris. Di internet juga
begitu. Hanya kalau bertanya pada teman atau asdos/dosen kita bisa mendapat
jawaban dalam bahasa ibu kita :D. Bahasa Inggris pasif sudah cukup kok. Sayang
kan, ilmu yang berpotensi menolong newbie ga bisa diserap hanya karena kendala
bahasa.
Bahasa yang saya pakai di Fasilkom UI |
Kelima, enjoy dan konsisten bersama Tuhan.
Enjoy berarti tidak terpengaruh oleh beban kita sebagai mahasiswa yang harus
jago ini itu. Itu akan memberatkan kita, karena tiap langkah kecil yang akan
diambil akan sangat dipikirkan, membuat kita malas mengambil resiko. Padahal,
kemajuan yang berarti seringkali harus melewati proses yang penuh resiko
seperti sering bertanya di kelas (abaikan mereka yang mengatakan kamu bego
karena tanya melulu), atau memaksakan diri menyelesaikan tugas sendiri tanpa
bantuan teman dll. Kemudian, sekeras apapun usaha kamu, ya yang terpenting
jangan merasa sudah cukup tanpa doamu ke Tuhan. Tuhan yang memberi kita ilmu,
jika kita rajin berdoa bukan tak mungkin akan lebih mudah bagi newbie menyerap
apa yang dosen ajarkan. Toh, setamat dari kuliah, kamu ga boleh tetap newbie
kan?
Well,
setau saya, ya lima tips itu yang mampu membantu newbie seperti saya tetap
bertahan di Fasilkom UI yang katanya memiliki sistem penilaian terkejam kedua
di UI, di bawah Fak. Kedokteran UI. Dan nilai akhir pemrograman saya juga ga
jelek kok, karena tips yang saya share tadi sudah saya terapkan. Selamat
mencoba!
2 komentar:
mungkin newbie nya saya lebih parah dari newbienya kakak saat itu kak -___-
ada saran buat belajar programming dari mana kak? ada tutorial gak kak? thanks infonya kak :D
Programming itu lebih mengarah ke seni, bukan belajar, buat orang yang hobi ngoding pasti menikmati kegiatan mengoding, sama seperti seni, orang yang hobi seni tersebut pasti menikmati kegiatan membuat seni
Posting Komentar